Monitoring DEWATS Fiber (SANFAB) di Flores, Nusa Tenggara Timur

Flores, dari bahasa portugis yang berarti Bunga terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan jumlah penduduk 1,831 juta jiwa di tahun 2010 terbentang dari barat ke timur,

Manggarai Barat dengan ibukota Labuan Bajo, Manggarai dengan ibukota Ruteng, Manggarai Timur dengan ibu kota Borong, Ngada dengan ibukota Bajawa, Nagekeo dengan ibukota Mbay, Ende dengan ibukota Ende, Sikka dengan ibukota Maumere, Flores Timur dengan ibukota Larantuka dan paling ujung timur Lembata dengan ibukota Lewoleba.
Flores dengan keindahan alam yang terkenal akan taman nasionalnya seperti Komodo dan Kelimutu, didukung oleh upaya masyarakat sekitar untuk mengurangi pencemaran, khususnya pencemaran air tanah dan air permukaan salah satunya dengan cara penggunaan sistem pengolahan air limbah terdesentralisasi.

SANFAB atau sistem pengolahan air limbah domestik terdesentralisasi menggunakan teknologi Fiber telah diterapkan di Flores khususnya di Kabupaten Manggarai Timur (8 Lokasi), Kabupaten Ende (5 Lokasi), Kabupaten Nagekeo (2 Lokasi) dan Kabupaten Lembata (1 Lokasi), dimana 16 lokasi tersebut diaplikasikan di tahun 2012.
Monitoring dan evaluasi SANFAB di Flores dilakukan oleh AKSANSI pada bulan Oktober 2012 dengan mengunjungi 4 lokasi dan lagi di bulan Desember 2013 dengan mengunjungi 10 Lokasi MCK umum yang menggunakan fiber sebagai sistem pengolahan air limbahnya. Dua lokasi yang belum dikunjungi yaitu KSM Marilonga yang terletak di Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende dikarenakan ketika tim AKSANSI datang ke lokasi, MCK yang bersangkutan masih dalam tahap konstruksi sedangkan lokasi lain yang terletak di Kabupaten Lembata, tepatnya di Kecamatan Lewoleba.

Dari data per Januari 2014, tahun 2013 terdapat 19 lokasi sistem pengolahan limbah terdesentralisasi di propinsi Nusa Tenggara Timur yang tersebar di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Sumba Barat (1 lokasi), Kabupaten Ende (3 lokasi), Kabupaten Timor Tengah Utara (3 lokasi), Kabupaten Manggarai Timur (5 lokasi), Kabupaten Ngada (4 lokasi) dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (3 lokasi). Monitoring selanjutnya akan dijadwalkan di tahun 2014 ketika IPAL SANFAB sudah beroperasional lebih dari 6 bulan.