Pada bulan Agustus 2018, tim monitoring dan evaluasi Aksansi kembali melakukan kegiatannya di Sulawesi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Terdapat 3 lokasi yang berada di Sulawesi Selatan yaitu di Kab. Wajo, Kab. Luwu dan Kab. Enrekang, sedangkan terdapat 9 lokasi di Sulawesi Barat yang keseluruhan berada di Kab. Polewali Mandar.
Setelah melalu penerbangan dari Yogyakarta menuju Makassar, tim aksansi langsung melanjutkan perjalanan ke KSM Surae Bersinar, KSM Toddouli Bersama, dan KSM Sipatuju yang ada di Kab. Wajo, Kab. Luwu dan Kab. Enrekang. Dari ketiga lokasi tersebut kegiatan pemeliharaan sudah cukup baik, iuran berjalan dengan baik. IPAL di KSM Surae Bersinar pernah terkena banjir sebanyak 3 kali, hal ini harus disikapi dengan baik oleh pengurus KSM/KPP agar lebih meningkatkan kegiatan pemeliharaan, pengecekan bak control secara lebih rutin menjadi kunci untuk KSM ini karena setiap kali banjir datang bisa dipastikan banyak lumpur tanah yang tertinggal di setiap bak control dan jika tidak dibersihkan dapat membuat ketuersumbatan dan membuat IPAL penuh dengan lumpur tanah.
Setelah tiga lokasi di Sulawesi Selatan Selesai tim monitoring Aksansi melanjutkan perjalanan ke Kab. Polewali Mandar Sulawesi Barat. Keseluruhan sistem yang digunakan di Kab. Polewali adalah komunal perpipaan. Sebelum melakukan monitoring di kabupaten Polewali tim AKsansi mengunjungi kantor dinas pekerjaan umum kab. Polewali untuk berkoordinasi agar kegiatan monitoring ini berjalan dengan baik, kepala bidang sanitasi kab. Polewali menyambut hangat kegiatan ini dan berharap kegiatan sanitasi yang ada di polewali bisa menjadi lebih baik lagi.
Beberapa catatan yang di temui tim monev dan kemudian menjadi tantangan para pengurus KSM/KPP adalah masih sedikitnya pengetahuan tentang kegiatan pemeliharaan yang harus dilakukan oleh para penerima manfaat seperti mengecek setiap bak control rumah masing-masing, iuran yang masih sulit dilakukan juga harus segera dirumuskan kedepannya agar pengurus bisa memiliki pemasukan untuk kas dan melakukan kegiatan operasional dan pemeliharaan secara baik.
Seperti kebanyakan lokasi IPAL di setiap lokasi yang AKSANSI kunjungi, disini sampah plastik juga masih masuk kedalam IPAL, hal ini bisa membuat kurang maksimalnya kinerja IPAL yang ada.
Demikian kegiatan monitoring yang dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, diharapkan dengan kedatangan tim monitoring dapat menambah capacity building baik untuk operator, pengguna, dan semua yang terlibat dalam KSM dalam menjaga, memelihara, merawat, serta mengoperasikan sarana agar dapat berfungsi secara optimal dan berkelanjutan.