Pada tanggal 03 Maret 2015, Sekretariat Aksansi diundang pada Pertemuan KSM se-Kab. Sukoharjo, yang difasilitasi oleh Dinas PU Kab. Sukoharjo.
Pertemuan KSM itu sendiri merupakan pertemuan untuk pertama kalinya, sehingga bisa jadi ini yang membuat para peserta, yaitu para pengurus KSM sangat antusias dalam menghadiri kegiatan tersebut, karena ini tentunya hal yang sangat ditungu-tunggu oleh peserta, dimana mereka bisa saling bertatap muka dengan teman-teman pengurus yang lain, sehingga bisa saling bertukar pengalaman, saling sharing dengan apa yang mereka lakukan, selain itu juga pastinya menyambung tali silaturrahmi yang mungkin selama ini kurang terjalin dengan baik.
Pada pertemuan tersebut tidak lupa terlebih dahulu kami memperkenalkan apa itu Sekretariat Aksansi, pentingnya adanya suatu wadah untuk para KSM/KPP, sehingga mereka bisa bergerak dengan terarah, baik itu untuk keberlanjutan Ipal tentunya terutama untuk terus berinovasi dan juga untuk kemandirian mereka. Setelah Direktur Aksansi (Prasetyastuti Puspowardoyo) memaparkan secara detail tentang Aksansi, akhirnya dikembalikan kepada para peserta undangan, apakah mereka merasa perlu untuk dibentuk Aksansi Daerah di Kab. Sukoharjo? Alhamdulillah semua peserta menjawab perlu, bahkan ada yang menjawab “sangat perlu”.
Seperti biasanya juga, karena semua peserta yang hadir menganggap pentingnya dibentuk Aksansi Daerah Kab. Sukoharjo akhirnya dilakukan pemilihan para pengurus Aksansi Daerahnya, dimulai dengan siapa yang mau mencalonkan dirinya sendiri untuk menjadi bagian dari kepengurusan dan siapa yang mau ditunjuk untuk maju menjadi bagian dari kepengurusan Aksansi Daerah Kab. Sukoharjo. Setelah ditentukan nama-nama calonnya, dilakukan voting suara dengan pemungutan suara terbanyak, dan ditentukanlah kepengurusan Aksansi Daerah Kab. Sukoharjo sebagai berikut :
Ketua : Imam Syafei
Sekretaris : Yonathan Eka Siswanto
Bendahara : Neny Irawati
Dengan terbentuknya Aksansi Daerah Kab. Sukoharjo semakin bertambah pula jumlah daftar Aksansi Daerah, yang tentunya ini menjadikan kita untuk terus berjuang dan mempunyai semangat yang tinggi baik dalam mengelola sarana sanitasi yang ada maupun dalam menjaga sarana tersebut supaya bisa terus digunakan, berkelanjutan, sehingga apa yang sudah diprogramkan oleh Pemerintah tidak menjadi sia-sia, tidak menjadi yang biasanya disebut dengan istilah “monumen”, mengingat tidak sedikit biaya yang sudah dikeluarkan untuk mewujudkan sarana dan pra-sarana yang ada.
Yang menarik adalah apa yang disampaikan oleh Ibu Utami, selaku Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Kab. Sukoharjo, bahwa untuk Program USRI, sarana Ipal yang dibangun harus minimal 40 Sambungan Rumah (SR) yang terkoneksi, jika tidak mencapai angka 40 SR maka tidak akan diijinkan untuk dibangun, tentunya ini suatu hal yang sangat menarik, karena banyak kita jumpai di hampir beberapa daerah, SR yang terkoneksi ada yang hanya 5 rumah tangga, bahkan ada yang cuma 1 SR, sangat-sangat memprihatinkan, nah apa yang disampaikan oleh Ibu Utami pada pembukaan acara Pertemuan KSM tersebut tentunya suatu hal yang sangat menarik, karena hal tersebut bisa meminimalisir terbengkalainya sarana yang akan dibangun, dengan kata lain memaksimalkan penggunaan Ipal yang ada, sehingga masyarakat secara tidak langsung ikut menjaga kelestarian lingkungan yang ada di sekitarnya, sehingga sumber air bersih bisa terjaga dengan baik, sanitasi di lingkungan sekitarnya juga bisa terus berkelanjutan. Maka dari itu, mari kita secara bersama-sama saling bergandengan dalam menjaga kelestarian lingkungan, menjaga sanitasi supaya terus berkelanjutan, serta mengelola dan menjaga sarana Ipal yang ada dengan baik, karena ini menjadi tanggung jawab kita bersama, baik itu pengguna, para pengurus KSM/KPP, Aksansi dan tentunya dukungan dari Pemerintah Daerah setempat, sehingga semua harapan diatas bisa terwujud dan tercapai.