Dalam perkembangan dunia persanitasian Indonesia, penggunaan MCK sebagai sarana sanitasi mulai ditinggalkan.
Salah satu hal yang menyebabkan berkurangnya pengguna MCK adalah ketersediaan jamban pribadi di masing-masing rumah pengguna sehingga menyebabkan beralihnya pengguna MCK ke jamban milik pribadi yang lebih nyaman dan bebas dalam penggunaannya. Selain adanya peningkatan ekonomi masyarakat untuk membangun jamban pribadi, hal ini juga sejalan dengan program jambanisasi oleh pemerintah. Akibatnya, banyak bangungan MCK Plus++ yang telah dibangun “mangkrak” ditinggalkan oleh penggunanya.
Kota Mojokerto merupakan salah satu kota yang telah cukup banyak membangun fasilitas MCK Plus++. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh AKSANSI di KSM Miji Serasi, saat ini pengguna yang ditargetkan di awal pembanguna 300-400 orang/hari sudah berkurang menjadi 10-50 orang/hari sehingga ada kerugian investasi dimana besaran investasi yang dikeluarkan lebih besar dari besaran manfaat yang diperoleh. Hal ini juga berdampak pada proses pengolahan limbah dalam IPAL yang tidak optimal karena under capacity. Hal ini juga menyebabkan sedikitnya biogas yang dihasilkan sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan memasak sehari-hari.
Karena kondisi tersebut, Pemerintah Kota Mojokerto ingin mengembangkan dari system MCK Plus++ menjadi system perpipaan dari rumah warga ke sarana IPAL. Oleh karena itu, Sekretariat Aksansi Pusat bersama dengan Bappeko Kota Mojokerto, pada hari Senin, 8 Juni 2015, mengadakan sosialisasi terkait dengan pembangunan IPAL Komunal yang telah direncanakan oleh pemerintah Kota Mojokerto. Selain sosialisasi ke pengurus KSM juga menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran untuk revitalisasi IPAL-IPAL Sanimas yang telah ada di Kota Mojokerto agar dapat termanfaatkan.
Rencana awal, pada tahun 2015, Pemerintah Kota Mojokerto akan membangun IPAL Komunal di 3 lokasi, yaitu di Kelurahan Pulo Rejo, Kelurahan Kedundung, dan Kelurahan Kauman. Menurut dinas PU, sosialisasi terkait pembangunan IPAL Komunal telah dilaksanakan.
Pembangunan IPAL Komunal di wilayah Kota Mojokerto telah mendapat sambutan baik dari masyarakat, meskipun beberapa masyarakat masih belum memahami dasar pemilihan lokasi yang akan dibangun IPAL Komunal tersebut. Pembangunan IPAL komunal dengan Biodigester juga menjadi harapan masyarakat. Dengan dibangunnya IPAL komunal di 3 kelurahan tersebut dapat meningkatkan status sanitasi dan status kesehatan masyarakatnya.