Pada tanggal 16 Juli 2015, Sekretariat Aksansi diundang pada Pertemuan KSM se-Kabupaten Magelang, yang difasilitasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Magelang dan Sekretariat AKSANSI Pusat.
Kami berangkat dari Yogyakarta menuju Kabupaten Magelang pagi sekitar jam 08.30 dan sampai lokasi yaitu di Gedung Pertemuan drh. Soeradji Kabupaten Magelang sekitar jam 10.00 sehingga perjalanan memakan waktu kurang lebih 1,5 jam. Acara mulai dibuka jam 10.15 oleh Bapak Muhidin dari Dinas Pekerjaan Umum Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Magelang dengan mengundang 32 KSM/KPP/BPS Sanitasi Berbasis Masyarakat dengan acara Pembentukan Asosiasi KSM Sanitasi (AKSANSI) Daerah Kabupaten Magelang.
Pertemuan KSM itu sendiri merupakan rangkaian pertemuan yang diadakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Magelang selama tiga hari berturut-turut, sedangkan untuk pembentukan Aksansi Daerah Kabupaten Magelang dihari keduanya dan hari ketiga nya ditindak lanjuti dengan kunjungan ke lapangan di beberapa KSM. Setelah acara dibuka oleh Bp. Muhidin menjelaskan tentang Data KSM dan Ipal di Kab. Magelang yang capaian untuk tahun 2015 masih belum sesuai target. Acara dilanjutkan dengan perkenalan tentang Aksansi oleh Bp. Gressiadi yang meliputi penjelasan tentang dasar pembentukan AKSANSI, manfaat AKSANSI, kapasitas AKSANSI, dan kepengurusan Aksansi Daerah yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. Tidak lupa dari Bp. Rudin Priyanto, selaku Ketua KSM Tirta Guna yang juga Ketua AKSANSI Kabupaten Temanggung atau Wakil Ketua AKSANSI Jawa Tengah memberi penjelasan juga tentang sejarah pembentukan AKSANSI, latar belakang berdirinya AKSANSI, dasar hukum AKSANSI, visi dan misi AKSANSI, fungsi AKSANSI dan tujuan dibentuknya AKSANSI Daerah. Beliau juga menyampaikan bahwa menjadi pengurus KSM merupakan suatu pengabdian dan merupakan ibadah.
Sebelum proses pemilihan pengurus Aksansi Daerah Kabupaten Magelang, dari semua yang hadir diberi waktu untuk bertanya. Banyak yang bertanya tentang permasalahan dan persoalan yang ada di KSM masing-masing, diantaranya tentang bau yang ditimbulkan dari IPAL, tentang efek sampingnya kalau IPAL tidak dikuras, sampai pertanyaan tentang baik dan buruknya bila air limbah dipakai untuk perikanan.
Setelah sesi tanya jawab selesai maka acara yang ditunggu-tunggupun dimulai yaitu pemilihan pengurus Aksansi Daerah Kabupaten Magelang. Supaya berjalan netral dan transparan masing-masing kecamatan mengajukan 1 orang yaitu dari Kecamatan Pakis Bp. Qosim; Kecamatan Candimulyo Bp. Ahmad Purwanto; Kecamatan Secang Bp. Tulus; Kecamatan Grabag Bp. Anwar; Kecamatan Bandongan Bp. Zarkoni; Kecamatan Kajoran Bp. Jazim Hamidi; Kecamatan Salaman Bp. Muhammad Najmudin; Kecamatan Muntilan Bp. Zaenal; Kecamatan Mungkid Bp. Saeroji dan Kecamatan Dukun Bp. Suyanto. Dan selanjutnya masing-masing perwakilan tersebut memperkenalkan diri dan memberikan visi misi bila terpilih menjadi pengurus Aksansi daerah Kabupaten Magelang.
Setelah diadakan pemilihan pengurus secara LUBER (langsung, umum, bebas dan rahasia) yaitu dimana semua peserta yang hadir memberikan suaranya dengan menulis nama orang yang menjadi idamannya didalam amplop tertutup dan amplop tersebut dikumpulkan lagi untuk dibuka dan dibacakan secara langsung dihadapan semua peserta. Setelah semua amplop dibuka dan dibacakan skor tertinggi diperoleh Bapak Anwar dari Kecamatan Grabag yaitu dengan perolehan suara sebanyak 43, disusul oleh Bapak Tulus dari Kecamatan Secang dengan perolehan suara sebanyak 14 dan disusul kemudian oleh Bapak Saeroji dari Kecamatan Mungkid dengan perolehan suara sebanyak 13. Dari hasil pemungutan suara yang dihadiri oleh ± 80 orang tersebut dihasilkan kesepakatan Pembentukan Aksansi Daerah Kabupaten Magelang sebagai berikut :
Ketua : Muhamad Anwar Sadat (KSM Rekiy)
Sekretaris : Tulus Darmo Suwito (KSM Kembang Sari)
Bendahara : Saeroji (KSM Panji Guna)
Dengan terbentuknya Aksansi Daerah Kabupaten Magelang semakin bertambah pula jumlah daftar Aksansi Daerah, yang tentunya ini menjadikan kita untuk terus berjuang dan mempunyai semangat dalam mengelola sarana sanitasi yang ada maupun dalam menjaga sarana tersebut supaya bisa terus digunakan, berkelanjutan, sehingga apa yang sudah diprogramkan oleh Pemerintah bisa bermanfaat dan berguna bagi kita semua.