Kota Bogor termasuk Kota yang secara rutin melakukan pertemuan KSM setiap tahunnya, karena Pemerintah Kota setempat yang sudah sangat peduli dengan pemberdayaan KSM
dan kali ini pertemuan KSM difasilitasi oleh UPTD PAL, untuk pembinaan bisa masuk ke UPTD PAL, karena salah satu yang ditanganinya adalah pembinaan, sebagaimana yang disampaikan oleh Ibu Ulyani, ST (Kepala UPTD PAL Kota Bogor). Tema dalam pertemuan ini “ Sosialisasi Pembinaan KSM/KPP Kota Bogor “, berlangsung selama 2 hari pada tanggal 15 – 16 Oktober 2015. Acara di buka oleh Bapak Drs. Irwan Riyanto, M. Si (Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan), dalam kesempatan ini beliau menyambut baik kegiatan pembinaan KSM, dan ini merupakan hal baru bagi UPTD – PAL, karena sebelumnya biasanya pembinaan KSM masuk di Dinas PU atau Bappeda, baru kali ini DKP mengadakan pertemuan untuk KSM
Kegiatan ini dihadiri oleh ± 56 peserta dari beberapa pengurus KSM/KPP, sementara narasumbernya juga dari beberapa instansi, baik Pemerintah Daerah maupun instansi lainnya. Dari Pemerintah, narasumbernya ada Ibu Delima Nainggolan, S. Sos, M. Si (Bappeda), beliau mengatakan Bappeda akan mengadakan Sanitasi Award 2015, penilaian mencakup aspek Tehnik, Keuangan dan Kelembagaan, tahun pembuatan Ipal juga akan mempengaruhi penilaian, pelaksanaan di akhir Oktober atau awal November 2015, pengumuman pemenang pada saat Hari Kesehatan Nasional (12 November 2015). Juga ada pakarnya Sanitasi Bp. Ir. Komang Raka Maharthana (DIT PPLP, Kasatgas DAK SLBM), menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat sekarang lebih fokus pada pembangunan Ipal Komunal, karena tidak membutuhkan lahan yang terlalu besar, bisa di badan jalan, atau sarana umum lainnya, karena mencari masyarakat yang mau menghibahkan tanahnya semakin sulit, MCK++ bisa dibangun hanya jika disekitarnya ada fasilitas umum dan fasilitas sosial, itupun maksimal hanya 4 pintu, Ipal untuk Komunal bentuknya bisa mengikuti/menyesuaikan lahan yang ada, tidak harus selalu kotak, Ipal harus difungsikan lebih, tidak hanya sebagai tempat limbah saja, tetapi juga untuk kegiatan lain, seperti olahraga, kesenian, pertemuan, bermain, sekolah, dll, Ipal harus dipercantik supaya orang tertarik untuk datang ke lokasi ipal, di dekorasi dan di cat dengan berbagai motif dan gambar, inovasi, untuk filter tidak harus menggunakan batu, tapi bisa juga dengan botol plastik, dan masih banyak lagi informasi lainnya.
Bp. Muhamad Haris , ST (Kepala Seksi Air Minum dan Air Limbah, Wasbangkim), Bu Ulyani, ST (UPTD PAL – DKP), juga mewakili dari Pemerintah Daerah, sementara dari instansi luar Bp. Husein (Ketua Aksansi Kota Bogor), Bp. Dadang Ahmad Hidayat (IUWASH), Bp. Abdul Karim (Ketua Forum Kota Sehat (FKS)), Vona Magdalena (Sekretariat Aksansi Pusat), dan ada 3 perwakilan dari KSM yakni Bp. Achmad Zulkarnaen (KSM Cipendek Indah dan Cikobak Indah), Bp. Badjuri (KSM Cilibende), Bp. Fahrurrozi (KSMBaiturrohman).
Yang menarik adalah apa yang disampaikan oleh Bu Ulyani, ST bahwa UPTD PAL akan menyediakan 5 buah kedoteng untuk pemenang 5 besar pada Sanitasi Award tahun 2015 dan jika 5 besar pemenang tersebut tidak sanggup menerima kedoteng yang akan diberikan, hadiah kedoteng bisa dikelola oleh Aksansi Kota Bogor, tentunya ini menjadi sebuah tantangan bagi Aksansi Daerah Kota Bogor, bagaimana kesiapan Aksansi Kota Bogor dalam mengelola kedoteng, mengingat masih minimnya juga pengetauan pengurus Aksansi Daerah dalam hal penyedotan lumpur tinja dan penggunaan alat kedoteng, sehingga memang sangat perlu peningkatan kapasitas semua Aksansi Daerah dalam menghadapi semua tantangan kedepannya. (Vona)