Kegiatan SANITASI AWARD Kabupaten Temangung 2015 dilakukan pada tanggal 23-26 November 2015.
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Dinas PU, BLH, DKK, BAPPEDA dengan Sekretariat AKSANSI dan aksansi daerah “temanggung”. Dinas PU Ciptakarya dan AKSANSI menjadi penanggungjawab acara dengan nilai pertanggungan 50% 50% sesuai dengan MoU yang telah disepakati bersama.
Sanitasi Award kabupaten Temanggung 2015 ini menilai sebanyak 25 KSM yang mendapatkan sarana sanitasi dari dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan 1 KSM yang mendapatkan sarana sanitasi dari BLH sejak tahun 2009 hingga 2014. Lokasi sarana IPAL tersebar diseluruh wilayah kabupaten temangung sehingga diperlukan pembagian team untuk melakukan penilaian ke semua sarana IPAL yang ada. Pembagian kelompok penilai dilakukan selain supaya ada penilaian yang adil dari team yang beranggotakan perwakilan aksansi, PU, BLH, BAPPEDA dan DKK juga supaya penilaian lebih efektif pada segi waktu.
Dalam penilaian ini, sebanyak 25 lokasi dibagi menjadi 3 untuk didatangi oleh kelompok penilai yang beranggotakan perwakilan dari Dinas dan perwakilan Aksansi. Tanggal 23-25 adalah proses penilaian dengan cara langsung mendatangi lokasi IPAL dan melakukan penilaian KSM melalui proses wawancara. Dalam proses penilaian, beberapa hal terkait teknis, kelembagaan dan keuangan dinilai melalui form yang telah ada dari Sekretariat Aksansi
Pada tanggal 26, semua penilai berkumpul di kantor Dinas PU untuk melihat hasil analisis dan akumulasi penilaian yang telah diformulasikan oleh sekretariat AKSANSI. Masukan dan saran terkait temuan dan rekomendasi difasilitasi supaya dapat dijadikan rencana tindak lanjut bagi pemerintah. Saran dan Rekomendasi ini menjadi penting dalam upaya memelihara keberlanjutan proyek sanitasi yang telah, sedang dan akan dibangun dalam mewujudkan rencana capaian program sanitasi pemerintah tahun 2019 “100 0 100”.
Pertemuan ini ditindaklanjuti dalam workshop sekaligus pengumuman sanitasi award kabupaten temanggung pada tangal 15 desember 2015 di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Temangung. Pertemuan ini dihadiri oleh Sekretariat Aksansi, Dinas PU, BLH, Bappeda, Perwakilan Desa dan Perwakilan KSM. Sekretariat Aksansi memaparkan Progres MoU AKSANSI dan Pemaparan temuan dan rekomendasi pada penilaian Sanitasi Award 2015. Dari hasil penilaian muncul rekomendasi bahwa KSM perlu pelatihan OM dan tambahan materi perangkap bau yang dapat diadopsi pada sarana SANIMAS yang ada. Mulai tahun 2016 Pemerintah Daerah Temanggung melalui dinas terkait akan menganggarkan pos biaya terkait Operasional dan Maintenance SANIMAS.
Diharapkan sanitasi award ini dapat membuat KSM pengelola SANIMAS menjadi lebih semangat. Dalam penilaian kali ini unsur efford atau upaya dalam pemeliharan dimasukkan sebagai penentu kemenangan. Pemenang tidak hanya dari segi administratif dan fisik saja melainkan juga dari segi perubahan tiap tahunnya, jika keadaan tetap atau bahkan menurun dapat dikalahkan oleh yang mengalami peningkatan nilai terutama dari segi penigkatan upaya perawatan dan inovasi.
Pemenang SANITASI AWARD 2015 Kab. Temanggung
Juara 1: KSM Mandiri, Kel. Jurang
Juara 2: KSM Sejahtera, Ds. Morobongo
Juara 3: KSM Tirta Asri, Kel. Temanggung 1
Harapan 1: KSM Lancar Manunggal, Ds. Tanjung Sari
Harapan 2: KSM Manunggal, Kel. Purworejo
Harapan 3: KSM Karya Nyata, Ds. Gondang Winangun
Refleksi Lomba Sanitasi Award
Kondisi kebanyakan Sarana Sanitasi tidak banyak perubahan dari tahun 2014, hal ini menjadi catatan Sanitasi Award, karena rencana awal pengadaan lomba adalah supaya KSM lebih semangat dalam mengelola sarana sanitasinya. Perlu adanya pemikiran lebih lanjut melalui pertemuan-pertemuan antara pemerintah dengan KSM yang ada untuk menciptakan perubahan.
Dari segi inovasi dan adopsi inovasi, terdapat adopsi perangkap bau dari Sleman Yogyakarta di KSM Sekeco, sedangkan di KSM Parakan Wetan, pengurus KSM (Pak Sugeng) yang memiliki background pemborong, setelah pelaksanaan pembanguna sarana sanitasi, akhirnya bisa menularkan teknologi yang ada ke luar jawa dan ditambah biodigester untuk penerangan (lampu petromaks biogas).
Pelibatan aktif aparatur desa perlu ditingkatkan dalam workshop-workshop dan kegiatan terkait sanitasi. Harapan yang ada ialah jika perangkat desa atau kelurahan selalu terlibat, maka dapat tercipta sinergi dengan KSM di wilayahnya. Pemerintah desa diharapkan bisa mendukung pelaksanaan sanitasi tersebut.
Dalam Sambutannya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Temanggung: Hendra Sumaryana, S.Sos, MT menyampaikan bahwa total IPAL yang dibangun di kabupaten Temanggung menjadi 35 lokasi. Pada kesempatan ini, Sekda Kab. Temanggung merasa senang dengan laporan dan hasil pengelolaan sanitasi dari 2014 dan berpesan supaya keadaan harus lebih baik dari berbagai segi, baik kelembagaan hingga kebermanfaatannya. Menurut sekda, tahun 2016 belum sepenuhnya bisa melepas SANIMAS ke masyarakat, artinya masih perlu campur tangan dari DPU dan BAPPEDA. Sekda juga berpesan untuk menjaga yang telah dicapai, ditingkatkan pengelolaan dan kepemilikannnya dan mengajak ke masyarakat bahwa ini adalah miliki kita dan terbaik untuk kita sehingga perlu dijaga bersama-sama.