Ketika berbicara tentang Temanggung pasti yang terlintas dibenak sebagian masyarakat adalah tembakau, suhu dingin dan pegunungan.
Ya..Memang Sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi dan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Di perbatasan dengan Kabupaten Wonosobo terdapat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Temanggung berada di jalan provinsi yang menghubungkan Semarang-Purwokerto. Temanggung memiliki luas wilayah 870,25 km² dengan jumlah populasi mencapai 708.546 jiwa (data 2010) yang tersebar di 20 Kecamatan, 20 Kelurahan, dan 246 Desa.
Secara umum keberadaan pengolah limbah tinja rumah tangga diperlukan untuk kesehatan masyarakat. Perlu diketahui saat ini Kabupaten Temanggung telah memiliki 30 Sarana Sanitasi Berbasis Masyarakat dari berbagai program. Dari total sarana tersebut setiap lokasi memiliki KSM Pengelola/KPP yang bertugas untuk mengoprasional dan mengelola sarana sanitasi yang telah terbangun diwilayah masing-masing. Tahun 2016 adalah kali Ke-III pelaksanaan Sanitasi Award, kegiatan ini kerjasama antara BAPPEDA, Dinas PU, BLH, DKK Kabupaten Temanggung dan AKSANSI. Dalam penilaian sanitasi award tahun ini tetap menggunakan 3 aspek utama yang menjadi tolak ukur keberlangsungan sarana sanitasi berbasis masyarakat. Ketiga aspek tersebut meliputi aspek teknis, kelembagaan, dan keuangan. Perbedaan Sanitasi Award tahun ini dengan kegiatan tahun lalu adalah adanya penilaian bagi operator. Harapanya dengan adanya penghargaan bagi operator diharapkan dapat menjadi penyemangat dalam melaksanakan perawatan dan pemeliharaan sarana Sanitasi Berbasis Masyarakat yang ada diwilayah masing-masing.
Sanitasi Award 2016 Kabupaten Temanggung dimulai pada 10 – 12 Oktober 2016, dengan tim penilai berasal dari perwakilan Sekretariat AKSANSI Pusat, Daerah, BAPPEDA, Dinas PU, BLH, dan DKK. Teknis pembagian tim penilai disesuaikan dengan komposisi yang mewakili setiap instansi dan bidang, ini bertujuan agar dalam proses penilaian lebih subjektif dan lebih transparan sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan. Tim penilai dibagi menjadi 3, dalam setiap tim terdiri dari 3-4 orang. Setiap tim dalam sehari mendapatkan 3-5 lokasi yang harus dikunjungi sehingga pada tahun ini tim penilai bekerja sangat ektra dikarenakan jarak tempuh antara lokasi satu dengan lainya lumayan jauh dan membutuhkan waktu yang lama untuk sampai dilokasi. Hal ini dipengaruhi oleh lokasi yang berada dilereng pegunungan dengan kondisi jalan yang berliku dan licin ketika terguyur hujan.
Namun demikian kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. Hal-hal umum yang ditemui pada saat proses penilaian adalah banyaknya sarana sanitasi yang kondisinya tidak berubah dari tahun lalu (2015) dan tahun ini (2016). Selain itu kurang dalam pemeliharaan dan perawatan serta tidak lengkapnya sarana fisik yang dibangun, seperti tidak adanya bak kontrol utama, bak perangkap lemak, dan tidak semua limbah masuk ke dalam IPAL (limbah toilet dan limbah mandi,cuci). Dari aspek sosial banyak ditemukan tidak jalanya kepengurusan KSM Pengelola sehingga tidak ada program rutin yang dilakukan untuk menunjang kegiatan perawatan dan pemeliharaan seperti iuran pengguna, pembersihan sekam, penggelontoran, perbaikan, dan pengurasan. Hasil dari penilaian tiap tim dikumpulkan dan dimasukkan kedalam form exell yang sudah disiapkan, dari hasil input data akan terlihat 6 nominator yang memperoleh point terbaik di 3 aspek yang dinilai. Setelah itu tim penilai akan melakukan verifikasi secara bersama-sama untuk menentukan pemenang dalam Kegiatan Sanitasi Award 2016 Kabupaten Temanggung.
Diharapkan sanitasi award ini dapat membuat KSM pengelola SANIMAS menjadi lebih semangat. Dalam penilaian kali ini upaya dalam pemeliharan dimasukkan sebagai penentu kemenangan. Pemenang tidak hanya dari segi administratif dan fisik saja melainkan juga dari segi perubahan tiap tahunnya, jika keadaan tetap atau bahkan menurun dapat dikalahkan oleh yang mengalami peningkatan nilai terutama dari segi penigkatan upaya perawatan dan inovasi. Selain itu dengan adanya Kegiatan ini KSM Pengelola atau KPP termotivasi untuk menjaga, merawat, mengoperasikan, memelihara, serta mengembangkan sarana sanitasi yang telah dibangun dengan sebaik-baiknya agar dapat berkelanjutan dan dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.