Pada tanggal 19 Juni 2014, digelar pertemuan KSM se-Kabupaten Tangerang bertempat di Auditorium Padang Golf Modern and Country Club. Pertemuan ini diikuti oleh 18 KSM dari 22 KSM yang ada di Kabupaten Tangerang.
Pertemuan dibuka oleh Ir. H. Asep Sundawa – Sekretaris Dinas Cipta Karya Kabupaten Tangerang. Adapun narasumber dari pertemuan ini hadir dari BAPPEDA Kabupaten Tangerang diwakili oleh Bapak Erwin Mawandy – Kepala Sub Bidang Perumahan dan Fasilitas Umum, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang diwakili oleh Ibu Dr. Ni Wayan Manik K., MKK. – Kabid. P2PPL, BLHD (badan Lingkungan Hidup) Kabupaten Tangerang diwakili oleh Bapak Dani Hasan Sanusi, S.Tp., M.Si. – Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Limbah, AKSANSI Pusat yang diwakili oleh Ibu Prasetyastuti Puspowardoyo – Direktur AKSANSI Pusat, AKSANSI Kota Bogor diwakili oleh Bapak Husein – Ketua AKSANSI Kota Bogor, dan IUWASH – USAID. Tema besar yang diusung oleh narasumber adalah pemaparan mengenai sanitasi berikut dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Tangerang beserta jalan keluarnya.
Potret Sanitasi di Kabupaten Tangerang
Di dalam kesempatan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menggarisbawahi, bahwa para penggiat KSM Sanitasi bisa menjadi berhasil melalui wira usaha sanitasi melalui komitmen serta pemberdayaan dan dukungan dari pemerintah kabupaten. Selanjutnya, BAPPEDA Kabupaten Tangerang memaparkan bahwa sektor sanitasi bukan hanya merupakan tanggung jawab dari pemerintah saja, akan tetapi masyarakat dan seluruh elemen memiliki tanggung jawab yang sama. Apalagi serapan alokasi dana APBD untuk sektor sanitasi di Kabupaten Tangerang masih rendah. Meskipun pemerintah kabupaten telah memiliki program sanitasi unggulan, Kabupaten Tangerang masih rendah. Meskipun pemerintah kabupaten telah memiliki program sanitasi unggulan, GEBRAK PAKUMIS (Gerakan Bersama Masyarakat untuk Menangani Kawasan Kumuh Miskin) dan GEMARIPAH (Gerakan Masyarakat Mandiri Sampah), namun dibutuhkan partisipasi aktif dalam sebuah kelembagaan yang berguna sebagai wadah komunikasi dan sarana untuk melakukan monitoring dan pemeliharaan untuk keberlanjutan fungsi sarana sanitasi yang telah dibangun.
AKSANSI dan Peran Serta Masyarakat untuk Program Sanitasi yang Berkelanjutan
Ibu Prasetyastuti Puspowardoyo dari AKSANSI Pusat menjelaskan pentingnya KSM harus mengetahui cara untuk menggali potensi di masing-masing daerahnya. KSM yang semakin berkembang membutuhkan wadah untuk saling mendukung satu sama lainnya, sehingga memiliki posisi tawar yang besar untuk mendapatkan dukungan baik dari pusat maupun daerah.
AKSANSI Kota Bogor, yang diwakili oleh Bapak Husein berbagi pengalaman, bahwa AKSANSI merupakan wadah KSM untuk saling bertukar informasi serta berguna untuk membangun sistem yang berkelanjutan untuk hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh KSM, misalnya pengecekan effluent dan penyedotan lumpur tidak aktif yang membutuhkan bantuan orang lain. Melalui AKSANSI, permasalahan keberagaman sistem pengelolaan air limbah, peningkatan pendampingan KSM, peningkatan kapasitas pengelolaan, dan kerja sama antara KSM dan pemerintah untuk bantuan teknis bisa mendapatkan solusinya, seperti diungkapkan oleh Ibu Ninda dari IUWASH – USAID.
Lahirnya Kesepakatan KSM untuk Pembentukan AKSANSI Kabupaten Tangerang
Sadar akan kebutuhan payung organisasi dan media komunikasi yang mereka perlukan, melalui pertemuan ini akhirnya para penggiat KSM melahirkan kesepakatan untuk membentuk AKSANSI Daerah Kabupaten Tangerang. AKSANSI Daerah Kabupaten Tangerang merupakan AKSANSI Daerah yang keempat belas. Adapun kepengurusan yang terbentuk sebagai berikut, Ketua: H. Dony Rusman, Sekretaris: H. Omay B. Osan, dan Bendahara: Hj. Sumarmi.
Kesepakatan pembentukan AKSANSI Daerah Kabupaten Tangerang ini telah telah di wacanakan sebelumnya dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. Bapak Erwin Mawandy selaku Kepala Sub Bidang Perumahan dan Fasilitas Umum BAPPEDA Kabupaten Tangerang menyatakan dengan keberadaan AKSANSI Daerah akan sangat membantu tugas pemerintah dalam hal monitoring dan evaluasi paska pembangunan sarana sanitasi. Pemerintah melalui BAPPEDA juga telah mengalokasikan dukungan pendanaan bagi organisasi yang telah memiliki legalitas. Selanjutnya, paska pembentukan AKSANSI Daerah akan segera dibuatkan akta legalitas dan SK dari Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Seperti harapan semula dalam penggalian masalah dan mengerucut menjadi pembentukan media komunikasi antar KSM, AKSANSI Daerah menjadi wadah yang legal dalam penguraian masalah-masalah sanitasi yang dihadapai oleh masyarakat Kabupaten Tangerang. Wadah ini menjadi bagian dari pemerintah untuk melakukan monitoring dan evaluasi. Akhirnya wadah ini diharapkan menjadi wadah yang dinamis dan memberikan kontribusi yang baik bagi pemerintah daerah dan tsecara lebih luas mampu membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang.