Pemerintah Kab. Bandung bekerja sama dengan Iuwash meluncurkan program Sabilulungan Raksa Desa. Program ini merupakan Percepatan Peningkatan Akses Air dan Sanitasi di Kab. Bandung.
Sabilulungan Raksa Desa diluncurkan secara resmi oleh Bupati Bandung, Dadang M. Naser yang ditandai dengan Peluncuran Website AMPL, Perbub STBM, Perbup RISPAM dan penandatanganan kerjasama Dinas Kesehatan – BPR Kab Bandung untuk Pengembangan Wirausaha Sanitasi yang berlangsung di Gd. Moh Toha, Pemkab Bandung, Senin 15 September 2014.
Menurut Kepala Bidang Permukiman, Dinas Perumahan Tata Ruang dan Kebersihan (Dispertasih) Kab. Bandung, Dedi Mulyadi, ada dua hal yang utama dalam peluncuran Sabilulungan Raksa Desa ini, yakni keluarnya Peraturan Bupati (Perbub) STBMI/RISPAM serta penandatanganan MoU kegiatan kredit sanitasi antara Pemkab Bandung dengan BPR.
Dedi menyebutkan, digelarnya program ini, karena sekitar 47,2 persen dari 3.351.048 jiwa Kab. Bandung tidak memiliki akses terhadap senitasi yang layak. Artinya, masih banyak masyarakat Kabupaten Bandung yang melakukan BAB sembarangan. Nantinya siapa pun yang berkeinginan beriwirausaha di bidang sanitasi yang sehat akan mendapat bantuan dari BPR
Dikatakannya, banyak program yang dilakukan pemerintah untuk menyadarkan masyarakat akan sanitasi, salah satunya program percepatan sanitasi masyarakat dan sebagainya. Namun program-program yang dilakukan pemerintah tersebut belum cukup untuk menyadarkan masyarakat.
“Buktinya, masih banyak masyarakat Kabupaten Bandung yang tetap menjalankan kebiasaan buruk dalam BAB,” katanya.
Kurang kesadaran
Menurut Dedi banyak faktor yang menyebabkan kebiasaan buruk di masyarakat tersebut, seperti kurang kesadaran terhadap pola hidup bersih, investasi di bidang sanitasi belum prioritas, biaya membuat sarana sanitasi masih dianggap mahal, belum ada layanan akses sanitasi yang terjangkau, pendekatan dan sosialisasi oleh instansi terkait masih kurang, serta terbatasnya informasi mengenai sanitasi kepada masyarakat.
Oleh karena itu, program Sabilulungan Raksa Desa akan memperkuat komitmen pelaksanaan program sanitasi dalam mendukung percepatan akses universal sanitasi di Kabupaten Bandung. Untuk bisa menjadi desa bebas BAB sembarangan ini harus dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan dan dilakukan oleh semua pihak agar masyarakat bisa lebih mengerti.
Sedangkan untuk air bersih, pengelolaan di Kabupaten Bandung sudah baik, bahkan menjadi percontohan nasional. Hasil ini berkat kerjasama antara Pemkab Bandung dengan Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (Iuwash). Sedangkan MoU dengan BPR, pihak BPR akan menyediakan dana bagi masyarakat yang tertarik wirausaha sanitasi.
Peran AKSANSI
Pada Sabilulungan Raksa Desa ini AKSANSI membuka stand pada pameran diluar acara untuk lebih memperkenalkan asosiasi ini kepada masyarakat terutama SKPD Pemda Kabupaten Bandung. Dan dalam kesempatan ini pula, Direktur AKSANSI Prasetyastuti Puspowardoyo, turut juga menyampaikan sambutannya tentang peran Aksansi Daerah Kabupaten Bandung yang baru terbentuk didalam mendukung keberlanjutan program sanitasi terutama sanitasi berbasis masyarakat. Tidak lupa pula AKSANSI memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Daerah Bandung yang secara konsisten dan inovatif meluncurkan program-program sanitasi yang berkelanjutan.