Bali, salah satu tujuan wisata ternama di dunia, telah mempunyai AKSANSI tingkat Provinsi yang diketuai oleh Andi Maryono dari KSM Kota Denpasar. Meskipun demikian, belum ada AKSANSI tingkat kota/kabupaten yang terbentuk di Pulau Dewata tersebut.
Beranjak dari kenyataan itu, Sekretariat AKSANSI mengirimkan permohonan untuk melakukan audiensi di salah satu kabupaten di Bali yaitu Kabupaten Tabanan yang kemudian disambut baik oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Tabanan. Tabanan merupakan salah satu kabupaten di Bali yang konsisten dalam melakukan program sanitasi berbasis masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya 35 KSM sanitasi berbasis masyarakat yang mengelola sarana sanitasi di salah satu kabupaten di Bali tersebut.
Audiensi dilakukan di Kantor Bappeda Kabupaten Tabanan yang diikuti oleh perwakilan Pokja Sanitasi dari unsur Bappeda, Dinas PU, BPMD, PDAM, BLH, DKP, dan fasilitator. Latar belakang audiensi tersebut adalah keinginan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan untuk membentuk AKSANSI Daerah Kabupaten Tabanan sebagai wadah bagi para KSM pengelola sarana sanitasi berbasis masyarakat untuk berbagi informasi dan pengalaman di dalam mengelola sarana sanitasi mereka. Audiensi diawali dengan pemaparan tentang AKSANSI dan lingkup kegiatan yang dilakukan baik itu di tingkat nasional maupun di tingkat kota/kabupaten. Tak lupa pengalaman dari beberapa AKSANSI kota/kabupaten lain yang telah terbentuk dipaparkan untuk lebih memberikan gambaran tentang peran AKSANSI.
Setelah pemaparan kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab seputar kegiatan dan juga pembentukan AKSANSI daerah dan bentuk kerjasama yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan AKSANSI. Sebelum ditutup, meskipun belum ada keputusan final untuk membentuk AKSANSI Daerah, namun AKSANSI mendapatkan respon positif dari perwakilan Pokja Sanitasi di Kabupaten Tabanan. Kami berharap bahwa kedepannya akan dapat dibentuk AKSANSI Daerah di Kabupaten Tabanan agar dapat mengayomi KSM-KSM sanitasi yang sudah ada disana.