Pada tanggal 9 April 2015, Sekretariat AKSANSI mengadakan audiensi ke Pemerintah Kota Pekalongan. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kunjungan AKSANSI ke Bappeda Kota Pekalongan pada bulan Maret untuk memperkenalkan pengurus AKSANSI Kota Pekalongan beserta program-program kerja yang telah dilakukan.
Audiensi ini disambut oleh Walikota Pekalongan Dr. H. M. Basyir Ahmad beserta jajaran SKPD pemerintah Kota Pekalongan yang tergabung dalam Pokja Sanitasi.
Walikota Pekalongan menyambut baik audiensi ini mengingat jumlah KSM pengelola sarana sanitasi berbasis masyarakat di Kota Pekalongan yang saat ini jumlahnya mencapai 75 KSM sangat membutuhkan kehadiran AKSANSI untuk mendampingi langkah-langkah mereka menuju kearah keberlanjutan. Walikota menambahkan, bahwa kekuatan Kota Pekalongan berasal dari pemberdayaan sehingga semua urusan dan program yang telah dibuat bermitra dengan masyarakat. Diharapkan adanya KSM/KPP sanitasi ini dapat meningkatkan peran serta masyarakat sehingga dapat menumbuhkan kemandirian dari masyarakat Kota Pekalongan melaui tiga pendekatan, yaitu penguatan kelembagaan, penguatan regulasi, dan pemberdayaan masyarakat. AKSANSI memiliki peran dalam membantu pelaksanaan dan pendampingan terhadap tiga hal tersebut.
Pada kesempatan tersebut, AKSANSI memaparkan konsep kerjasama dalam bentuk Co-Management antara Pemerintah Kota Pekalongan dan Sekretariat AKSANSI untuk membantu KSM pengelola sanitasi agar mampu mengoperasikan serta memelihara sarana sanitasi mereka dengan baik dan berkelanjutan. Konsep Co-Management ini merupakan bentuk kerjasama dimana kedua belah pihak menanggung bersama-sama pendanaan untuk berbagai kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan porsi masing-masing. Bagi pemerintah Kota Pekalongan, hal ini tentunya akan banyak membantu mereka, terutama untuk mengelola 75 KSM sanitasi yang ada.
Setelah audiensi dengan Pemerintah Kota Pekalongan, pada hari berikutnya, Jum’at, 10 April 2015 bertempat di Ruang Jetayu, Setda Kota Pekalongan, dilaksanakan rapat koordinasi antara AKSANSI dengan kelompok pengelola sanitasi Se-Kota Pekalongan dalam rangka pengembangan pengelolaan program sanitasi di Kota Pekalongan. Acara dijadwalkan dimulai pukul 08.00 WIB dengan tiga narasumber yang berasal dari Perwakilan Bappeda Pemerintah Kota Pekalongan, Sekretariat Aksansi Pusat serta Aksansi Daerah Kota Pekalongan.
Adanya pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kelembagaan baik dari KSM/KPP itu sendiri, maupun kelembagaan AKSANSI Daerah Kota Pekalongan. Selain itu, karena sanitasi tidak semata-mata tugas pemerintah maka pertemuan ini juga untuk meningkatkan kemandirian dari KSM/KPP sehingga tercipta inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan kualitas sanitasi di Kota Pekalongan pada khususnya. Pertemuan dilanjutkan dengan dialog interaktif untuk mengidentifikasi potensi, permasalahan, dan pemecahan masalah yang dihadapi pengurus KSM/KPP sanitasi. Banyak pengurus KSM yang antusias untuk bertanya, berkeluh kesah, atau sekedar memberi tanggapan singkat sehingga jalannya dialog menjadi ramai dan menarik.
Seperti keadaan di kota lain, permasalahan yang sering dihadapi terkait dengan iuran. Masyarakat menganggap bahwa pemerintah jugalah yang wajib memberikan bantuan untuk operasional fasilitas sanitasi yang telah diberikan ke masyarakat sehingga dibutuhkan penyadaran untuk masyarakat. Bapak Sahulim, selaku ketua AKSANSI Daerah Kota Pekalongan pernah melaksanakan penyadaran untuk masyarakat di sekitar salah satu KSM terkait dengan pembayaran iuran untuk penggunaan fasilitas sanitasi dengan mengumpulkan warga RT yang menjadi pengguna fasilitas tersebut. Permasalahan lain yang disampaikan oleh pengurus KSM/KPP adalah tidak digunakannya fasilitas sanitasi yang telah dibangun dan diberikan ke masyarakat Kota Pekalongan. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Isnaini (KSM Kartini) dan Ibu Muslihah (KSM Arjuna), fasilitas MCK belum digunakan dengan baik sehingga dikhawatirkan bangunan tersebut menjadi “monument” saja. Keadaan fasilitas sanitasi di Kota Pekalongan juga diperparah karena kurangnya kualitas air bersih yang menyebabkan lantai MCK menjadi berkerak tebal jika jarang digunakan dan dirawat.
Sesuai dengan SK yang telah ditetapkan, pada tahun 2013 telah dibentuk Aksansi Daerah Kota Pekalongan dengan Ketua Bapak Sahulim dari KSM Cemara Jaya. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Aksansi Daerah Kota Pekalongan yaitu Pre-monitoring, identifikasi permasalahan dan perbaikan, menampung dan melaporkan permasalahan yang ada di KSM dan menyampaikannya ke Pemerintah Kota atau AKSANSI Pusat.
Selain memperkenalkan AKSANSI ke KSM/KPP Kota Pekalongan, pertemuan ini juga menghasilkan penguatan AKSANSI Daerah Kota Pekalongan dengan menambahkan 4 koordinator wilayah yang dibagi berdasarkan jumlah kecamatan di Kota Pekalongan, Yaitu Pekalongan Barat yang diwakili oleh Bapak Muchsin dari KSM Kali Binatur, Pekalongan Timur oleh Bapak Isnaini dari KSM Kartini, Pekalongan Utara dengan koordinator Bapak Surono dari KSM Mangrove, dan Pekalongan Selatan yang akan ditentukan setelahnya karena jumlah perwakilan belum mencukupi. Koordinator Wilayah, yang sebelumnya dijabat oleh Bapak Isnaini diganti dengan Ibu Muslihah dari KSM Arjuna.
Tindak lanjut dari pertemuan dan rapat koordinasi ini adalah penerapan pemeliharaan sanitasi berbasis masyarakat, penguatan kelembagaan di KSM/KPP dan pendampingan teknis dan sosial yang merupakan tanggungjawab bersama, baik dari pemerintah, KSM/KPP, maupun dari masyarakat. Yang perlu digaris bawahi adalah bahwa pegiat sanitasi tidak berjalan sendiri. AKSANSI siap untuk mendampingi demi sanitasi yang berkelanjutan.