Sanward atau Sanitasi Award, merupakan salah satu bentuk perlombaan khususnya dibidang sanitasi dengan berbagai macam sistem yang mana semua limbah baik dari kamar mandi, toilet, tempat cuci, dan lainnya akan menuju ke IPAL
untuk diolah agar limbah tersebut memenuhi baku mutu layak buang agar tidak mencemari lingkungan khusunya air tanah. Sistemnya akan dinilai terkait kebersihan, iuran, pengoperasian, perawatan, inovasi, solusi dari permasalahan dan banyak macamnya. 08 hingga 12 juni 2015 diadakan Sanitasi Award di 2 kota yakni Mojokerto dan Sleman. Di sini Aksansi membagi 2 tim untuk mengurus Sanward di kedua tempat tersebut dan juga berlangsung diwaktu yang bersamaan.
Tim Mojokerto, disela-sela kegiatan mengurus Sanward juga harus memonitoring 1 KSM yang ada di Mojokerto tepatnya di Pesantren Al Khodijah. MCK ini terlihat layaknya MCK lainnya diberbagai macam tempat lainnya, tetapi pada saat tim ingin menemui beberapa narasumber dilokasi, tidak ada yang ingin merespon terkait bangunan MCK yang ada. Setelah tim mencari tahu apa yang terjadi, ternyata dilokasi banyak permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi, sehingga para narasumberpun tidak mau merespon.
Tim sama sekali tidak mendapatkan data untuk data sosial, juga dari bak IPAL tim sangat kesulitan untuk membuka karena bangunan beton dan besi yang digunakan sebagai cover dari IPAL tersebut. Baut-baut pengunci tutup besi dari IPAL tersebut juga sudah karat dan tidak dapat dibuka, juga ukuran baut yang jarang dipakai menambah kesulitan untuk tim.
Dengan usaha yang dilakukan sekitar hampir 2 jam, tim akhirnya hanya dapat membuka bak terakhir (AF) untuk di ambil sample airnya agar dapat dilakukan pengukuran terhadap limbah akhir. Dari nilai hasil pengukuranpun dapat diketahui bahwa masih kurangnya atau bahkan tidak ada pegunaan dari MCK tersebut. Tim pun akhirnya mengakhiri kegiatan monitoring karena tidak ada data yang didapatkan, karena KSM pun belum terbentuk di lokasi MCK Al Khodijah jadi sangat susah untuk mengetahui data yang harusnya tim dapatkan dan juga menggali permasalahan sosial apa yang sebenarnya terjadi didalam masyarakat sekitar.
Tim Mojokertopun kembali dan lebih memfokuskan untuk kegiatan Sanitasi Award di kota Mojokerto, semoga di tahun yang akan datang sudah tidak ada lagi permasalahan sosial dan KSM juga sudah terbentuk agar kegiatan monitoring di Al Khodijah dapat berjalan dengan baik dan lancar. Aaaaaaaaaaaaaaaminnnn……