Pasukan Biogas AKSANSI di Jawa Barat & Banten

Setelah Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur, AKSANSI akhirnya membentuk Satuan kerja Teknisi Biogas untuk wilayah Jawa Barat dan Banten.

Pembentukan SatKer Teknisi Biogas ini diadakan di Bogor pada tanggal 25-26 Juni 2013 dengan ditandai penyelenggaraan pelatihan untuk Teknisi Biogas AKSANSI Regional Jawa Tengah dan Banten.Dibuka oleh Sekretaris Dinas yang mewakili Kepala Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman Kota Bogor, Pelatihan Teknisi Biogas ini diikuti oleh 14 orang peserta yang berasal dari perwakilan KSM-KSM yang ada di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Pemilihan perwakilan KSM yang mengikuti pelatihan ini didasarkan pada keinginan serta motivasi pribadi untuk membantu sesama Kelompok Swadaya Masyarakat yang lain yang mengalami permasalahan pada instalasi Biogas mereka.

Dari Provinsi Jawa Barat, perwakilan KSM yang mengikuti berasal dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut, Kota Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Bekasi, serta Kota Depok. Sedangkan dari Provinsi Banten di wakili oleh KSM dari Kota Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Pandeglang. Selain itu juga terdapat 2 peserta yang berasal dari Kabupaten Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta yang merupakan pengganti bagi teknisi biogas yang berhalangan di dalam melaksanakan tugasnya.

Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari mencakup pengetahuan umum mengenai biogas termasuk manfaat dan kedudukannya sebagai salah satu sumber energi alternatif pengganti bahan bakar minyak, selain itu juga posisi biodigester di dalam sistem pengolahan air limbah. Pelatihan dilanjutkan dengan materi modifikasi kompor biogas sehingga jika menemukan permasalahan di lapangan dapat memperbaiki. Selain itu diberikan juga panduan-panduan tata cara penanganan masalah (troubleshooting) instalasi biogas.

Pada hari kedua, peserta diberikan kesempatan untuk mempraktekkan teori yang didapat di hari pertama mengenai modifikasi kompor biogas. Hal ini diperlukan untuk memberikan pengelaman nyata tentang modifikasi kompor yang diperlukan agar dapat menggunakan tenaga biogas yang dihasilkan.

Pelatihan kemudian ditutup dengan masing-masing teknisi biogas memaparkan rencana tindak lanjut mereka selepas pelatihan ini. Selanjutnya, para teknisi ini akan mengunjungi semua lokasi Sanitasi Berbasis Masyarakat yang mempunyai Bio Digester untuk diperiksa apakah terdapat permasalahan pada instalasi biogasnya atau tidak. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan biogas serta meminimalisir kontribusi terhadap pemanasan global karena gas metan yang dihasilkan oleh bio digester yang tidak dibakar. @Gressiadi