Tingkat keberhasilan sebuah program/proyek dapat diketahui dengan mengukur seberapa besar dampak program/proyek tersebut. Khusus untuk program Sanitasi Berbasis Masyarakat, pengukuran dampak dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya adalah aspek kesehatan, infrastruktur yang dibangun, sosial ekonomi masyarakat maupun aspek kebersihan lingkungan.
Keempat aspek tersebut terdapat dalam Health Impact Assessment (HIA) yang merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur dampak dari program Sanitasi Berbasis Masyarakat. HIA dilaksanakan dua kali, yakni sebelum intervensi dan 1 tahun setelah sarana sanitasi beroperasi. Data yang dikumpulkan pada saat sebelum intervensi akan menjadi baseline data yang nanti akan dikomparasikan dengan data 1 tahun paska operasional sehingga akan diketahui seberapa besar program ini memberikan dampak bagi masyarakat.
Mengingat pentingnya mengukur dampak dari program Sanitasi Berbasis Masyarakat ini, Aksansi mengadakan pelatihan HIA pada tanggal 29 Oktober 2013. Pelatihan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama merupakan teori yang mencakup latar belakang sampai dengan perkenalan alat yang digunakan. Sesi kedua merupakan praktek lapangan yang dilaksanakan di KSM Candra, Desa Pucanganom B, Kecamatan Rongkop, Kab. Gunung Kidul.
Pelatihan ini diikuti oleh staf Aksansi, Borda, serta installer dari PT. Susti yang nantinya akan terlibat langsung di dalam kegiatan monitoring sarana sanitasi berbasis masyarakat. Sehingga, ketika mereka melakukan monitoring paska operasional, maka diharapkan juga dapat melakukan pengukuran dampak kesehatan karena semakin banyak pengukuran yang dilakukan, maka hasilnya akan menjadi lebih baik.