Meskipun jumlah peserta yang hadir sangat sedikit pada pertemuan KSM se-Kab. Kulon Progo, hanya dihadiri oleh 10 tamu undangan, 8 orang berasal dari KSM, sementara 1 orang perwakilan dari Dinas PU dan 1 orang lagi tamu undangan dari Dinas Kesehatan Kab. Kulon Progo,
tetapi hal ini tidak mengurungkan niat dari peserta yang hadir untuk membentuk Aksansi Daerah, sebagai suatu wadah atau forum untuk komunikasi, saling bertukar pengalaman antar sesama KSM yang ada dan juga diharapkan bisa menjembatani hubungan antara KSM dan pihak Pemda setempat, sehingga sarana dan prasarana yang sudah dibangun dan digunakan bisa terus berkelanjutan.
Sampai tahun 2013, sudah ada 13 lokasi Ipal yang dibangun, menyusul 5 lokasi lagi yang rencananya tahun 2014 ini siap direalisasikan oleh Pemda Kab. Kulon Progo, sehingga semakin terus meningkat jumlah sarana sanitasi yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Hal ini tentunya semakin menjadi dasar kenapa Aksansi Daerah Kab. Kulon Progo sebaiknya cepat terrealisasi, mumpung belum bertambah banyak lagi ipal yang tentu akan dibangun di tahun-tahun berikutnya, sehingga dalam melaksanakan tugasnya pengelola ipal mempunyai ikatan baik secara kekeluargaan maupun kelembagaan antara satu dengan yang lainnya, tidak merasa sendiri ketika menghadapi suatu masalah dalam hal pengelolaan, pengoperasian, perawatan dan lain sebagainya.
Pemilihan kepengurusan Aksansi Daerah sendiri dilakukan secara aklamasi, tanpa melalui pemungutan suara, mengingat sedikitnya jumlah peserta yang hadir, sehingga pengurus ditunjuk secara langsung oleh peserta atau peserta yang berminat bisa mencalonkan dirinya sendiri. Setelah dimusyawarahkan akhirnya terpilih 3 pengurus sebagai berikut :
Ketua : Bp. Wartana (Ketua KSM Raharja)
Sekretaris : Bp. Wakim (Ketua KSM Sumber Waras)
Bendahara : Bp. Tukiran (Ketua KSM Sehati)
Dengan demikian secara resmi Aksansi Daerah Kab. Kulon Progo terbentuk pada hari Jum’at, tanggal 21 Maret 2014. Meskipun usia semua ipal yang ada di Kab. Kulon Progo masih terbilang sangat muda, tapi bukan berarti tidak akan ada kendala yang dihadapi, mengingat ipal adalah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak, sehingga tentu nantinya secara penggunaan akan sangat beragam.
Diharapkan dengan terbentuknya Aksansi Daerah Kab. Kulon Progo ini akan menjadi pemicu bagi KSM untuk aktif dalam mengelola sarana yang ada, karena akan banyak manfaat yang bisa dirasakan jika menjadi anggota Aksansi, misalnya akan terjalinnya hubungan yang lebih baik dengan Pemerintah, sehingga jika terjadi kerusakan atau terdapat masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh KSM, diharapkan PemDa bisa menyelesaikan dan menangani itu semua, dan masih banyak lagi yang bisa dirasakan. [Vona]