Untuk mewujudkan pembangunan sektor sanitasi yang berkelanjutan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sanitasi memiliki peran sentral dalam mengupayakan pemeliharaan sarana sanitasi.
Namun demikian, dijumpai kendala di lapangan paska dibangunnya sarana sanitasi, misalnya belum terbentuknya kelompok pengelola, kesalahan desain awal, bahkan konflik sosial. Oleh karena itu, dibutuhkan pendampingan bagi KSM untuk solusi permasalahan tersebut.
Di Kabupaten Sleman, saat ini terdapat 39 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sanitasi dari berbagai macam program sanitasi berbasis masyarakat. Salah satunya adalah KSM Kramen Sehat Agung yang terdapat di Dusun Kramen VI, Desa Sidoagung, Kecamatan Godean, kabupaten Sleman.
Sarana sanitasi yang dikelola KSM Kramen Sehat Agung berupa IPAL Komunal dengan kapasitas untuk 60 KK (240 jiwa). Dibangun dari proyek USRI Tahun 2012.
Menurut Bapak Subadri, Ketua Pengurus KSM, pada awal pembangunan sarana IPAL berjalan lancar. Namun, setelah beroperasi pada bulan Mei 2013, muncul permasalahan, baik teknis maupun sosial. Masalah teknis yang muncul adalah tersumbatnya pipa pembuangan. Kemudian permasalahan sosialnya adalah protes warga lain dusun yang terdampak akibat bau effluent yang berasal dari buangan IPAL, salah satu sebabnya adalah badan air tempat pembuangan limbah tidak setiap hari dialiri air karena minimnya pasokan air dari hulu.
Tetapi, paska IPAL beroperasi tidak dilanjutkan dengan pembentukan kepengurusan KSM, sehingga penyelesaian masalah menjadi berlarut-larut.
Pada pertengahan Agustus 2014, AKSANSI melakukan intervensi untuk reorganisasi kepengurusan KSM. Proses ini diawali dengan melakukan asesmen teknis dan sosial serta pendekatan kepada pengurus RT, RW, dan Dusun. Setelah mendapatkan restu dan kesepakatan dari panitia pembangunan terdahulu, pengurus RT/RW/Dusun, dan anggota KSM, maka pada tanggal 13 Agustus 2014 diadakan pertemuan anggota KSM dengan agenda (1) Sharing pengalaman tentang Manajemen KSM oleh Bapak Istiadji – Ketua KSM Mina Sehat, Minomartani, (2) Pemetaan Potensi KSM, dan (3) Pemilihan Pengurus. Hasilnya adalah terbentuknya kepengurusan baru KSM Kramen Sehat Agung, yaitu:
• Ketua: Bp. Subadri (sebelumnya wakil ketua)
• Wakil Ketua: Bp. Sutomo (sebelumnya ketua)
• Sekretaris I: Bp. Gagat Widayatno
• Sekretaris II: Bp. Sutaryono
• Bendahara I: Ibu Tri Hastuti
• Bendahara II: Ibu Kalimah
• Seksi Usaha I: Ibu Wiyati
• Seksi Usaha II: Bp. Sukiran
• Seksi Operasi & Pemeliharaan I: Bp. Cahyadi
• Seksi Operasi & Pemeliharaan II: Bp. Nuryana
• Seksi Kesehatan/Humas I: Bp. Ngadiran
• Seksi Kesehatan/Humas II: Bp. Joko Kawid
Kemudian potensi yang muncul di KSM Kramen sehat Agung antara lain (1) Adanya pengurus KSM dapat membantu kelancaran administrasi, pengelolaan IPAL Komunal, menyelesaikan masalah yang ada melalui musyawarah, dan menjadi media untuk menampung keluhan warga terkait sanitasi, (2) Forum Anggota KSM sebagai sarana warga untuk aktif menyumbangkan pemikiran dalam mengatasi masalah lingkungan dan melatih kepemimpinan, dan (3) Semangat kerukunan hidup dan kekeluargaan warga.
Setelah pembentukan kepengurusan, pada tanggal 22 Agustus 2014 dilanjutkan dengan pertemuan pengurus. Pertemuan pengurus ini segera membahas tentang prioritas rencana membangun kolam wet land atau maturation pond sebagai upaya jangka pendek mengurangi bau dari effluent IPAL dilanjutkan dengan perencanaan jangka panjang berupa pemipaan dan penambahan debit air pada badan air untuk pembuangan effluent.
Pertemuan pengurus ini kemudian dilanjutkan dengan pertemuan anggota pada tanggal 24 Agustus 2014, dengan agenda menindaklanjuti rencana yang telah dibangun saat pertemuan pengurus sebelumnya. Hasil dari pertemuan anggota adalah: (1) Membuat kolam wet land (solusi jangka pendek) dan pemipaan ke sungai (solusi jangka panjang) untuk penyelesaian masalah limbah IPAL, (2) Penambahan air selokan tempat aliran limbah IPAL dialirkan, (3) Pembuatan saringan air bagi masing-masing rumah untuk mencegah zat padat masuk ke IPAL, (4) Penutup bak kontrol dipasangi karet, supaya ketika hujan tanah tidak terseret masuk ke saluran IPAL, (5) Mengaktifkan sistem iuran wajib bulanan dimulai September 2014, dan Mengaktifkan peran operator.
Saat ini, Pengurus KSM Kramen Sehat Agung aktif mencari solusi permasalahan bau effluent IPAL Komunal dengan biaya termurah. Caranya yaitu mencari penambahan debit air ke badan air tempat di mana effluent dibuang.
Pendampingan sosial kepada KSM yang dilakukan oleh AKSANSI pada prinsipnya bertujuan supaya KSM lebih pro-aktif serta mampu melakukan pengelolaan dan pemeliharaan sarana IPAL yang sudah terbangun dengan baik, baik secara teknis maupun sosial, serta mampu menemukenali potensi dan permasalahan serta solusi bagi permasalahan yang muncul.