Sarasehan KSM SANIMAS Se-Indonesia

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) SANIMAS merupakan ujung tombak pengoperasian dan pemeliharaan sarana sanitasi berbasis masyarakat. Di tangan merekalah keberlanjutan sarana SANIMAS ditentukan.

Jika KSM aktif di dalam mengoperasikan dan mau menggerakkan kegiatan pemeliharaan, maka sarana yang dipakai akan memberikan manfaat dalam jangka panjang. Namun sebaliknya, jika KSM kurang aktif, maka fasilitas yang telah terbangun dengan biaya yang tidak sedikit ini tentunya tidak akan memberikan dampak yang maksimal bagi masyarakat.
Menyadari peranan penting yang diemban oleh para KSM ini, maka Kementerian Pekerjaan Umum menyelenggarakan Sarasehan KSM SANIMAS yang dapat menjadi ajang berkumpul, berdiskusi, dan mencari solusi atas permasalahan-permasalahan operasional dan pemeliharaan yang dihadapi selama ini. Pada tanggal 25-28 November 2014, diundanglah KSM maupun KPP baik itu dari program SANIMAS Reguler, SANIMAS DAK, maupun SANIMAS USRI di Hotel Mercure Ancol untuk berkumpul. Pada kesempatan yang sama diundang pula para stakeholder yang bergerak di bidang sanitasi di Indonesia yaitu perwakilan Dinas PU Kabupaten/Kota, POKJA AMPL Daerah, Satker PPLP Provinsi, serta lembaga non pemerintah yaitu BORDA, LPTP, BEST, AKSANSI dan IUWASH.

Pada hari Selasa 25 November 2014, acara diawali dengan pembukaan dilanjutkan dengan Talk Show dengan mengangkat tema “Keberlanjutan Sanitasi Berbasis Masyarakat” yang menghadirkan pembicara antara lain Ir. Nugroho Tri Utomo, MURP. (Direktur Pemukiman & Perumahan, Deputi Bidang Sarana & Prasarana, Kementerian PPn/Bappenas), Drs. Binar Ginting, MM (Direktur Penataan Perkotaan, Ditjen Bina Pembangunan Daerah,Kementerian Dalam Negeri), drh. Wilfried Hasiholan Purba, MM, M.Kes (Direktur Penyehatan Lingkungan, Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan), dan Ir. M. Maliki Moersid, MCP (Direktur PPLP, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU). Topik yang dibahas pada Talk Show tersebut antara lain Kebijakan dan Strategi Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, Peningkatan Kapasitas Kelembagaan SPAL Pemerintah Kab/Kota dalam Pembinaan KSM Sanitasi, Strategi Peningkatan Pemanfaatan Sarana Sanitasi, dan Strategi Mencapai 100:0:100 Melalui Program SANIMAS.

Pada hari kedua, Rabu, 26 November 2014, sesi pertama adalah penyampaian suara hati KSM yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh lima narasumber KSM yaitu Sukari (KPP USRI Kab Blitar), Hj Atik Salamah (KSM Jaglor Berseri, Kota Mojokerto), Judo Raharjo (KPP Purwantoro, Kota Malang), Husniah (BPS Juanda, Kota Makassar), dan Farhat Kamil (KSM Insan Harapan, Kota Surakarta). Pada kesempatan ini, para KSM yang terpilih untuk mewakili ratusan KSM lain memaparkan keberhasilan mereka di dalam mengoperasikan dan mmelihara sarana sanitasi sehingga dapat menjadi teladan bagi KSM lain.

Selain itu mereka juga memaparkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan solusi-solusi yang telah diterapkan sehingga dapat menjadi pembelajaran.

Setelah suara hati KSM, AKSANSI memberikan penjelasan mengenai peranannya sebagai motor keberlanjutan sarana sanitasi berbasis masyarakat yang disampaikan oleh Prasetyastuti Puspowardoyo sebagai Program Director, yang dilanjutkan dengan pemaparan hasil monitoring yang telah dilakukan oleh AKSANSI selama ini. Setelah itu dilanjutkan oleh pemaparan dari Eri Ariyanto dari IUWASH yang menjelaskan tentang Integrasi pemda & KSM dalam rangka mewujudkan keberlanjutan pelayanan sanitasi.

Pada siang harinya, terdapat diskusi panel dengan tema “peranan Pemda dalam mendukung keberlanjutan pelayanan SANIMAS” yang mengetengahkan perwakilan dari instansi pemerintah daerah. Perwakilan Pemda yang memaparkan yakni Sulaksani  (UPTD Pengelolaan Air Limbah Kota Bogor), Erwin Prasmanta (Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bantul), Ishak Tjene (PPK Sanimas Satker Provinsi Sulsel), dan Gulbachri Siregar (Kepala Bappeda Kota Tebing Tinggi).

Pada hari terakhir, KSM yang hadir diminta untuk berdiskusi mengenai permasalahan, usulan solusi, serta potensi-potensi yang bisa digali untuk lebih mengefektifkan operasional dan pemeliharaan sarana sanitasi. Hasil dari focus group discussion ini nantinya akan menjadi usulan kegiatan yang dibawa ke tiap kota/kabupaten masing-masing. Setelah itu, acara ditutup dengan pembacaan deklarasi KSM SANIMAS yang disusun oleh perwakilan KSM masing-masing.