Sejarah Terbentuknya AKSANSI

AWAL MULA

SANIMAS dibangun sejak tahun 2003 yang lokasinya di PAKUMIS atau Perkampungan padat penduduk Kumuh dan Miskin tersebar di

Jawa Barat,  Jawa Tengah,  Bali dan sebagian besar di Jawa Timur yang didanai Bappenas,  Bappeda dan Borda.  Dalam pengoperasiannya menitikberatkan pada sanitasi yang berkelanjutan dalam hal Teknis,  kelembagaan dan keuangan.  Dalam hal inilah KSM sebagai ujung tombak Sanimas mengalami banyak hal kendala dalam pengoperasian yang berkelanjutan baik teknis, kelembagaan maupun keuangan.

Pertemuan ketua dan operator KSM seluruh Jawa dan Bali di hotel Cakra Kembang 23 November 2006 yang diprakarsai BORDA,  mencuat semua permasalahan yang terjadi pada pengurus KSM masing-masing. Dengan munculnya pemasalahan yang dihadapi para ketua dan operator KSM itulah timbul gagasan untuk membuat wadah yang dapat menampung dan membantu mencari solusi terbaik demi berkelanjutan Sanimas sampai 20 tahun pasca pembangunan.

Bak gayung bersambut para ketua dan operator meilih wakilnya di masing-masing propinsi 1 orang kecuali Jawa Timur 2 orang, sebab saat itu Jawa Timur paling banyak bangunan Sanimas. Jawa Barat diwakili Sdr Mumui,  Jawa Tengah diwakili Sdr. Simanto, DIY diwakili Sdr. Dayar Arief  Burhan  Bali diwakili Sdr. Andi Maryono dan Jawa Timur diwakili Sdr Hari Dwi Tanto dan Pangky Suwito.

Mereka berenam sepakat disebut POKJA (kelompok kerja)Dipandu oleh Sdr.  Surur Wahyudi bertempat di aula BORDA anggota Pokja merumuskan Nama organisasi, perkumpulan ataukah asosiasi, membuat logo atau stempel organisasi dan membuat anggaran dasar serta anggaran rumah tangga yang harus selesai dalam jangka 1 tahun.  Empat bulan sekali 6 orang anggota pokja meninggalkan keluarga dan pekerjaan untuk berkumpul di kantor BORDA membahas 3 tugas yang harus diselesaikan.

Tanpa mengeluh ataupun capek terbentuklah nama AKSANSI (asosiasi KSM dan Operator SANIMAS seluruh Indonesia),  kantor pusat nebeng BORDA Kayen 176 jl. Kaliurang km 6.6 Yogyakarta.  Logo jelas gambar Bumi dan peta Indonesia tertulis AKSANSI di tengahnya.

Aksansi dibentuk punya Visi dan Misi yang jelas namun tak kalah pentingnya adalah bertugas membantu KSM dalam mengelola sanitasi yang telah dibangun agar sarana tersebut dapat difungsikan secara optimal dan berkelanjutan. Pada perkembangan selanjutnya AKSANSI yang sementara diwakili 6 orang anggota Pokja plus sdr Surur Wahyudi merumuskan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,  merumuskan terbentuknya AKSANSI daerah, merumuskan adanya kepedulian Pemerintah daerah terhadap sarana sanitasi di daerahnya dan merumuskan SANIMAS AWARD.

Selama 1 tahun itulah Pokja bekerja dan sukses merumuskan semuanya walau dalam perkembangannya ada 2 orang anggota Pokja mengundurkan diri yaitu sdr. Dayar Arif Budiman dan sdr.  Mumui. TERBENTUKNYA  AKSANSI  DAERAH.

Pokja di daerah masing-masing berusaha keras untuk memotivasi agar terbentuk AKSANSI daerah, sehingga dapat memantau ataupun membantu kesulitan yang dihadapi KSM anggotanya karena yang dapat mengatasi membantu mengatasi masalah ya person daerahnya masing-masing. Terbentuklah AKSANSI propinsi Bali,  AKSANSI propinsi Jawa Tengah dan propinsi Kota Mojokerto. Tahun 2013- 2014 AKSANSI daerah berkibar di Nusa Tenggara,  Sulawesi Selatan, kota Solo, kota Pekalongan,  Kab. Temanggung, kab. Sleman, kota Bekasi,  kota Bogor Dsb.

Aksansi daerah berkembang dengan pesat dan berhasil pula mengadakan MOU dengan pemerintah daerah setempat, bekerjasama dengan stakeholder lain, bahkan sudah mampu mengadakan SANIMAS AWARD di tingkat daerah masing-masing. Pendek kata peran Pokja sudah berkurang dan sudah di cover oleh AKSANSI daerah. [Pangky Suwito – Salah Satu Pendiri AKSANSI]